JAKARTA - Harga emas berjangka naik pada pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) usai melemah selama empat sesi berturut-turut. Harga emas naik didorong oleh pembelian safe-haven dan setelah harga logam kuning ini turun tajam karena sinyal hawkish dari Federal Reserve AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat USD10,80 atau 0,64% menjadi USD1.686,00 per ounce, demikian dilansir dari Antara, Rabu (12/10/2022).
Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard pada Senin (10/10) menekankan perlunya kebijakan moneter yang ketat, dan mengatakan bahwa kerusakan ekonomi dari kenaikan suku bunga baru-baru ini belum terasa.
Dia menambahkan bahwa bank hanya akan mengurangi kenaikan suku bunga besar setelah ada "keyakinan bahwa inflasi turun," tidak memberikan sinyal bahwa bank sentral bermaksud untuk melunakkan sikap hawkish-nya.
Komentarnya mendorong dolar AS dan menyebabkan aksi jual tajam pada sebagian besar kelas aset lainnya. Mereka juga memberikan lebih banyak tekanan pada emas, karena kenaikan suku bunga mendorong peluang kerugian memegang logam kuning tahun ini.
Pada sisi lain, emas telah melihat pembelian safe-haven tahun ini di tengah memburuknya situasi geopolitik di Eropa dan Asia.
Kekhawatiran eskalasi dalam perang Rusia-Ukraina meningkat setelah ledakan jembatan penting antara Rusia dan Krimea, sehingga Presiden Vladimir Putin menyalahkan Ukraina. Ketegangan di Semenanjung Korea juga meningkat setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada Minggu (9/10), menyusul latihan militer AS di wilayah tersebut.
Indeks Optimisme Usaha Kecil Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB) naik menjadi 92,1 pada September dari 91,8 pada Agustus. Angka tersebut juga mengalahkan perkiraan konsensus 91,8 dari para ekonom, agak membatasi kenaikan harga emas.
Investor juga menunggu indeks harga konsumen AS September, barometer inflasi penting, yang akan dirilis pada Kamis (13/10).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,8 sen atau 0,65%, menjadi ditutup pada USD19,487 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD3,30 atau 0,37%, menjadi ditutup pada USD899,10 per ounce
(Kurniasih Miftakhul Jannah)