Sementara itu, tugas Bibi adalah memonitor dan menyampaikan data terkini ke cabang Sost. Dia juga harus mengatasi situasi darurat yang berkaitan dengan konektivitas satelit, cadangan tenaga surya, penarikan uang tunai dan kartu macet (tahun lalu, angin kencang mematikan ATM itu).
"Dibutuhkan sekitar dua hingga dua setengah jam bagi kami untuk mencapai [ATM] dan memperbaikinya," kata Bibi.
Memang, ada pula yang mempertanyakan kegunaan ATM di lokasi yang begitu terpencil.
"(Tapi) kita sering melupakan orang-orang yang menjaga perbatasan selama 24 jam dan 7 hari seminggu," kata Hussain.
"Jumlah mereka mungkin tidak signifikan, tetapi mereka menetap di taman besar itu sendiri [dan] tidak memiliki media lain untuk mentransfer gaji mereka kepada orang yang dicintai dan keluarga," katanya.
Penjaga perbatasan pun bukan satu-satunya pekerja di sini. Bakhtawar Hussain menghabiskan sebagian besar hidupnya di kawasan ini, mengejar macan tutul salju atau membantu para ilmuwan dan peneliti mengukur pencairan glasial.
Dia membuka kantin kecil di dekat ATM, sampai ditutup akibat pembatasan Covid. "Saya menyajikan teh, kopi, dan biryani masa-masa yang menyenangkan," kenangnya.
Dia sekarang mengoperasikan kamar mandi portabel bertarif murah di Khunjerab Pass dan melengkapi mobilnya dengan tangki oksigen untuk menawarkan pertolongan pertama gratis kepada pengunjung.
"Dalam beberapa jam terakhir saja, saya sudah memberi oksigen pada tiga perempuan. Kemarin, ada tujuh," kata Bakhtawar kepada saya. Penyebabnya? Makan makanan berminyak atau makanan berat sebelum pendakian," kata dia
Menurutnya, kekhawatiran besar bagi para wisatawan adalah apabila kartu mereka tertelan, meskipun dia memperkirakan bahwa kemungkinan itu terjadi sama saja dengan ATM-ATM lainnya.
Namun, di atas sini diperlukan waktu tunggu setidaknya dua jam dalam cuaca ekstrem, atau kembali lagi keesokan harinya. "Bukan perjalanan yang mudah untuk mengambilnya kembali," kata Bakhtawar sambil tersenyum, diam-diam mengakui betapa terpencilnya kami saat itu.
Namun, bagi Zahid sang manajer bank, itulah bagian dari daya tarik bekerja di ATM Khunjerab Pass.
Terlepas dari tekanan tinggi, taruhan tinggi, dan ketinggian, yang menjadi tantangan pekerjaannya, dia berkata, "Saya merasa sangat terhormat menjadi bagian dari perubahan paradigma alam dan teknologi yang luar biasa ini," pungkasnya.
(Taufik Fajar)