JAKARTA - Indonesia Water Fund (IWF) segera menggarap 31 proyek air bersih dengan total investasi Rp45 triliun. Anggaran tersebut diperoleh dari sejumlah kemitraan atau investor.
"IWF ini memungkinkan investor memberikan pendanaan equity untuk menjalankan program air bersih. Selain dari IWF, juga didanai dari sumber lainnya. Sedangkan, proyek yang akan didanai bukan hanya proyek brownfield melainkan juga proyek greenfield," ungkap Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono, di Nusa Dua Bali, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Indonesia Water Fund Kelola Dana Tahap Awal Rp15 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Indonesia Water Fund diinisiasi Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.
Arisudono memastikan pihaknya akan masuk dalam proyek pembangunan air bersih dari hulu ke hilir. Di mana, IWF akan membantu membangun infrastruktur PDAM di kabupaten/kota.
Baca Juga: Luncurkan Indonesia Water Fund, Wapres Harap Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, IWF fokus pada tiga pilar yang menawarkan pendekatan investasi dengan manfaat berkelanjutan dan menghadirkan akses terintegrasi dari hulu ke hilir. IWF dapat dijalankan dengan model investasi yang sesuai profil investor dengan skema yang mudah direplikasi di seluruh Indonesia.
Menurut Erick, peran strategic partner dibutuhkan dalam IWF guna mencapai hasil yang optimal dalam proses pengoperasiannya.
“Target awal, IWF akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun dari mitra strategis untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia. Sesuai dengan prinsip IWF, yaitu penyediaan platform investasi yang mudah direplikasi, sehingga penambahan sambungan rumah untuk percepatan akses air bersih akan dapat terus menerus ditingkatkan,” katanya
(Feby Novalius)