Sehingga seluruh perangkat daerah seketika saja menyetujui keinginan Sutiyoso terkait pembangunan masjid. Bukan hanya dukungan dari pemerintah, warga Keramat Tunggak pun tak menunjukan pertentangan apapun.
Hal ini tentu saja membuat pembangunan masjid yang dinamai Jakarta Islamic Center lancar tanpa hambatan. Terang saja, pemerintah rupanya memberikan mereka ganti rugi yang layak.
Diketahui juga kalau pemerintah juga tidak melakukan bongkar paksa, apalagi mengusir. Disertai uang pemberian dengan nominal yang masuk akal, mereka lantas diminta sukarela meninggalkan kawasan prostitusi Keramat Tunggak.
Kini kisah pelacuran di salah satu sudut kota Jakarta Utara itu sudah benar-benar sirna. Ketika menapaki Jalan Kramat Jaya, di sana akan ditemukan masjid luas nan mempesona bergaya Arab campur Betawi.
"Kalau dilihat dindingnya itu ada oranamen ke Arab , tapi di langitnya ada semacam kipas dari budaya Betawi" tutur Subki.
Sebagai informasi, untuk arsitektur Jakarta Islamic Center didesain langsung oleh Ir. Muhammad Nu'man, arsitek yang juga perancang Masjid At-Tin di kawasan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur.