JAKARTA – 28 negara tengah antre di Internasional Monetery Fund (IMF) di Washington DC, Amerika Serikat (AS). 28 negara tersebut diperkirakan ingin meminjam uang kepada IMF. Hal ini serupa dengan yang Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sampaikan.
"Pagi tadi saya mendapatkan informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Investor Daily Summit 2022, Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca Juga: Resesi Adalah Penurunan Aktivitas Ekonomi, Ditandai Banyak PHK hingga Lesunya Daya Beli
Baru-baru ini Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan economic outlook di Oktober 2022 soal perkembangan ekonomi global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, catatan dari publikasi tersebut mengungkap bahwa ekonomi global diperkirakan turun.
"Proyeksi tahun 2022 adalah 3,2% dan di tahun 2023 adalah 2,7%, sedangkan inflasi meningkat setengah% menjadi 8,8% di 2022 dan turun di 2023 menjadi 6,5%," ujar Airlangga dalam Pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022 (CMSE 2022), Kamis, 13 Oktober 2022.
Baca Juga: Kabar Buruk dari Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Dipastikan Resesi di 2023
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ikut buka suara soal saat ini ada 28 negara menjadi pasien International Monetary Fund (IMF) untuk meminta bantuan dana. Apalagi kini kondisi dunia di tengah situasi ketidakpastian yang bisa berujung pada situasi krisis.
“Menurut informasi sekarang ini sudah ada 28 negara menjadi pasien IMF, mudah-mudahan Indonesia tidak, tidak menjadi pasien IMF,” ujar Wapres saat melakukan dialog dengan Diaspora di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura (KBRI Singapura), Selasa, 18 Oktober 2022