Contohnya, harga menu combo restoran cepat saji yang ada di Jakarta dengan harga Rp 50.000 (¥391). Di Tokyo, menu ini hanya bisa dinikmati dengan harga Rp 88.000 (¥690) yang artinya jauh lebih mahal. Jadi bagi yang ingin ke Jepang, sediakan uang setidaknya dua kali lipat lebih banyak.
Selain makanan, biaya hidup yang besar di Jepang dapat dilihat dari biaya tempat tinggal yang nominalnya tidak sedikit. Jika dibandingkan dengan Jakarta, sewa tempat tinggal di Tokyo jauh lebih mahal. Untuk satu kamar berlokasi strategis di Tokyo biayanya hampir Rp 15 juta (¥116.000). Biaya ini 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya sewa di Indonesia. Meskipun melipir sedikit ke pinggiran Tokyo, mendapatkan kamar apartemen seharga 50.000 yen pun tidak mudah
Salah satu penyebab kenapa biaya hidup di Jepang mahal karena adanya perbedaan pendapatan yang sangat jauh. Jika melihat ulasan sebelumnya, maka tidak mengherankan kenapa biaya hidup sangat mahal di Jepang karena pendapatan yang mereka dapatkan juga sebanding. Pendapatan di Indonesia memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan Jepang.
Jika di rata-ratakan, Indonesia PDB per kapita tahun 2019 hanya berkisar pada angka Rp 59.131.782 atau ¥440.001(Rate 1 JPY = IDR 134.39 pada 01/06/2020)(*). Sedangkan di Jepang rata-rata pendapatan masyarakatnya pada tahun 2019 adalah 49.391.752 Rupiah (¥367.500) . Melihat angka tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa tidak heran kenapa biaya hidup di Jepang mahal. Hal ini karena biaya hidup ditunjang dengan pendapatan yang memadai.