Kemenhub Investigasi Lion Air soal Mesin Pesawat yang Terbakar

Heri Purnomo, Jurnalis
Selasa 01 November 2022 13:08 WIB
Menhub investigasi pesawat lion air terbakar (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan investigasi terhadap insiden terbakarnya mesin pesawat Lion Air. Belum lama ini, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT330 yang mengalami kebakaran di mesin kiri.

"Sekarang lagi kita lakukan investigasi kita sudah kirim surat," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Nantinya dari hasil investigasi tersebut akan menghasilkan rekomendasi untuk Lion Air. Namun, Menhub tidak menjelaskan apakah akan diberikan sanksi terhadap Lion Air.

Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT330 yang diketahui membawa penumpang sebanyak 169 penumpang dan 6 kru dilaporkan mendarat darurat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada Rabu (26/10/2022) pukul 17.45 WIB.

Dari dugaan sementara pendaratan tersebut terjadi karena adanya mesin pesawat yang bermasalah. Adapun dari foto yang beredar di media sosial, api terlihat jelas membara di sisi kiri bagian pesawat Lion Air.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan adanya peristiwa pendaratan darurat di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Menurutnya, pendaratan tersebut dilakukan sudah sesuai prosedur.

"Telah dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP)," katanya, 26 Oktober 2022.

Danang menjelaskan, Lion Air penerbangan JT-330 telah dipersiapkan secara tepat. Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (pre flight check).

Dia menambahkan, selama mengudara berjalan normal, namun pada ketika berjalan, pilot menjelaskan salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan semestinya, sehingga pilot perlu melakukan pendaratan.

Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur. Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan.

"Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," tambahnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya