JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) mengaku dana rights issue yang diperoleh dari publik baru mencapai 36%.
Padahal, total dana publik yang diincar perseroan sebesar Rp1,89 triliun.
Perseroan memang membutuhkan tambahan anggaran untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur.
Sementara, proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di pasar modal itu sudah memasuki tahap akhir, terhitung sejak 9-11 November 2022.
BACA JUGA:Adhi Karya (ADHI) Raup Laba Rp21 Miliar di Kuartal III-2022
Akibat rights issue yang tidak maksimal, maka Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, memastikan pihaknya akan melakukan pinjaman atau utang untuk menambal dana yang dialokasikan untuk pembangunan sejumlah proyek.
Tak hanya itu, Entus tidak menapikan bahwa pihaknya juga akan menggunakan anggaran internal perusahaan untuk pembangunan proyek.