JAKARTA - Ekonomi dunia tahun depan diprediksi gelap dan mengalami resesi. Bahkan banyak negara yang sudah antre menjadi pasien utang IMF.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai bahwa pada tahun 2023 akan terjadi perlambatan ekonomi global sebab sebagian negara diperkirakan akan masuk ke dalam jurang resesi.
Bahlil menyebut saat ini sudah ada 16 negara yang menjadi pasien IMF, sementara ada 28 negara yang sedang antre menjadi pasien IMF.
"Kita ke depan akan masuk pada tahun politik kalau tidak mampu dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin kita menjadi salah satu bagian yang akan antre pada fase menjadi pasien," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/11/2022).
Selain itu, Bahlil juga mengingatkan kepada semua pihak yang menganggap bahwa tahun 2023 akan biasa saja untuk tidak terbuai dengan data pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,27%.
"Saya jujur saja, pertumbuhan ekonomi kita 5,72% tapi kita jangan terbuai," tandasnya.
Bahlil menjelaskan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut didapat dari titik acuan atau baseline pertumbuhan yang digunakan adalah per kuartal ketiga tahun 2021 yang terbilang rendah, tidak lebih dari 4%.
Oleh sebab itu, Bahlil meminta semua pihak untuk tidak terlalu euforia menyikapi pertumbuhan ekonomi kuartal III yang melampaui capaian kuartal II di level 5,44%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)