JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat terima kritik soal lockdown.
"Banyak orang tidak sadar begitu kompleksnya penanganan pandemi Covid-19, Indonesia salah satu negara yang cepat melakukan itu. Saya dikritik banyak kenapa tidak lockdown dan saya lapor Presiden saya tidak percaya lockdown," kata Luhut di Kabupaten Badung, Bali, yang dikutip Antara, Kamis (10/11/2022).
Dia juga turut menyampaikan ada lima upaya yang harus dilakukan Indonesia untuk mencapai cita-cita menjadi negara dengan pemasukan tinggi.
"Mimpi kita, visi kita, 2045 menjadi negara dengan pemasukan tinggi. Kita sekarang di sekitar USD4.000 pendapatan per kapita, kita mimpi di 2030 bisa di USD10.000 dan menurut saya itu bisa lebih," katanya.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Meningkat, Perlukah Indonesia Lockdown? Ini Kata Satgas!
Adapun lima hal yang disebutkan Luhut dalam sesinya di Indonesia Fintech Summit ke-4 salah satunya membendung pandemi dan memulihkan perekonomian di tengah berbagai tantangan global.
Dia juga menyebut untuk membendung pandemi yang semestinya dilakukan adalah melihat dari pergerakan manusia, bagaimana vaksinasi dan akhirnya berhasil melewati itu berkat kerja sama tim.
Upaya kedua yang menurutnya penting adalah mengubah ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri, dan ketiga, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi.
"Meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi akibatnya korupsi berkurang karena korupsi datang dari pengadaan. Karena sekarang digitalisasi tidak ada tender, tapi banyak yang tidak suka tapi saya tidak peduli. Pengeluaran akan turun, pendapatan negara naik, UMKM naik," bebernya.