Hanya saja tidak dapat dipungkiri, saat ini Bulog kesulitan menyerap beras hingga 1,2 juta ton. Hal itu dikarenakan harga gabah sudah terlampau tinggi di pasaran.
"Kalau hari ini menyerap 1,2 juta ton sulit. Mencari gabah dengan harga Rp 4.200 sulit. Harga gabah di atas Rp5.000, bahkan ada yang Rp5.500. Tentunya ini rebutan gabah di market," tutur Arief.
Arief menambahkan, sebelumnya Bapanas telah meminta penambahan beras oleh Bulog periode Oktober hingga Desember 2022 sebesar 650.000 ton, hanya saja yang mampu direalisasikan sebesar 36.508 ton.
(Taufik Fajar)