JAKARTA – Indonesia kalah dari gugatan oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait ekspor Nikel. Menanggapi kekalahan RI di WTO, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada semua pihak agar tidak berkecil hati.
"Sekali lagi, kita tidak perlu kecil hati, tidak perlu takut urusan kalah digugat Uni Eropa kemudian kita kalah, kemudian kita mundur. Ndak. Nanti ada babak kedua lagi kita ingin lakukan," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/12/2022).
Jokowi menilai negara maju ingin mempertahankan dirinya agar tetap maju. Salah satu caranya, kata dia, tidak merelakan negara berkembang seperti Indonesia untuk maju.
"Karena apapun yang namanya negara maju, itu juga ingin mempertahankan dirinya tetap menjadi negara maju. Itu pasti. Dan juga mereka itu tidak akan rela juga bahwa negara berkembang ini ada yang maju, menjadi negara yang maju, juga banyak yang ga rela," kata Jokowi.
"Dan itu ya manusiawi. Enggak perlu kita sakit hati. Ndak. Kita berusaha agar bagaimana visi kita agar menjadi negara maju," tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi mendorong jajarannya untuk terus melakukan hilirisasi terhadap bahan-bahan tambang yang dimiliki Indonesia untuk mendapatkan nilai tambah yang berkali-kali lipat. Presiden meminta agar penghentian ekspor dalam bentuk bahan mentah tidak hanya berhenti pada komoditas nikel saja.
"Enggak bisa lagi kita mengekspor dalam bentuk bahan mentah, mengekspor dalam bentuk raw material, enggak. Begitu kita dapatkan investasinya, ada yang bangun, bekerja sama dengan luar dengan dalam atau pusat dengan daerah, Jakarta dengan daerah, nilai tambah itu akan kita peroleh," ujar Presiden dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)