JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) menandatangani nota kesepahaman bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA IJ) untuk menggarap 2,5 juta ton batu bara PTBA yang dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai 2023.
Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa logistik batubara yang meliputi bongkar muat batubara melalui jalur kereta api di Sumatera Selatan, jasa pelabuhan ba tubara, serta penjualan batubara dari tambang in-house dan pihak ketiga. Memiliki beberapa fasilitas di Sumatera Selatan seperti Stasiun Muat Gunung Megang, Stasiun Bongkar Simpang, hauling road sepanjang 8 km, Pelabuhan Musi 2 dan tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.
Baca Juga: Garap 2,5 Juta Ton Batu Bara, RMK Energy Gandeng Bukit Asam (PTBA)
PT RMK Energy atau afilisasinya juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PT Bukit Asam, menyediakan jasa logistik batubara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.
Direktur Utama PT RMK Energy Tony Saputra mengatakan, perseroan telah memiliki fasilitas logistik dari gunung megang ke stasiun kereta di simpang yang jaraknya mencapai 110 kilometer dan 8 kilometer langsung ke pelabuhan RMK.
"Nah kami sudah punya fasilitas jalan ke PTBA yang ke bangko timur, yang kami punya fasilitas jalannya yakni jarak itu 34 kilometer yang terkoneksi ke stockpile ke bangko timur tersebut," kata Tony di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
"Jadi 34 kilomter kami punya fasilitas jalan, kami bangun investasi yang terkoneksi itu untuk ke gunung megang kita punya stasiun loading kereta di situ," tambahnya.
Dia menuturkan, bahwa perseroan telah belerja saman dengan PT KAI terkait pengangkutan barang. "Kita punya kontrak untuk pengangkutan dari gunung megang ke stasiun simpang jaraknya 110 kilometer," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Perseroan, William Saputra juga menyampaikan Kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik, mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70% dan penjualan batubara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini.
“Kenaikan harga batubara menjadi katalis bagi bisnis batubara saat ini, namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batubara di masa depan. Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Dengan upaya tersebut, manajemen RMKE semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang berkualitas dan terintegrasi," kata William.
(Feby Novalius)