JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045 bisa terealisasi.
Dia menyebut kalau realisasi itu terwujud jika UMKM sudah naik kelas dan BUMN menjadi perusahaan yang sehat.
Pada 2045 Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia.
Pemerintah pun berupaya merealisasikan perkiraan tersebut melalui penguatan fundamental makro ekonomi nasional.
BACA JUGA:Emisi Karbon Indonesia Masih Rendah, Luhut: Jangan Negara Maju Dikte Kita
“Kita harus berusaha agar UMKM naik kelas. Kalau BUMN-nya sehat, UMKM-nya berkualitas, misi Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dapat tercapai," ujar Erick, Senin (19/12/2022).
Kerja sama antara pelaku usaha mikro dan BUMN terus diperkuat.
Untuk bidang pengembangan UKM, BUMN memiliki dua program utama yakni, bantuan pendanaan biaya sertifikasi halal bagi 1.230 UKM dan migrasi digital marketing kepada 3.622 UKM.
Program pengembangan UKM bertujuan meningkatkan daya jual produk UKM, menciptakan pangsa pasar yang lebih luas, dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Dalam mengejar program sertifikasi halal ini, kami memberikan pembinaan dan pelatihan yang telah menghasilkan 1.230 sertifikat halal," katanya.
Kemudian, BUMN mendorong migrasi digital marketing yaitu peralihan media produk dari konvensional ke digital.
Ini bagian dari disrupsi yang tidak bisa ditinggalkan. Tercatat BUMN telah membantu 3.622 UKM untuk go digital.
Erick memastikan BUMN berkomitmen memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
Hal ini sejalan dengan salah satu inovasi model bisnis BUMN yaitu penguatan core business dengan membangun ekosistem.
Caranya dengan membuka akses permodalan melalui layanan inklusi keuangan dan permodalan seperti pendanaan UKM.
Di samping itu, kontribusi TJSL BUMN dalam bidang pengembangan UKM diharapkan dapat mendorong tumbuhnya wirausaha baru sebagai sektor usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi.
"Ini perlu sebagai upaya preventif dalam memitigasi isu resesi dan PHK yang diperkirakan dapat terjadi kapanpun," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)