JAKARTA - Presiden Jokowi menekankan fokus Indonesia ke depan adalah hilirisasi dan energi hijau. Kedua hal ini menjadi kunci Indonesia siap bersaing dengan negara lain.
Untuk energi hijau, Jokowi menekankan soal harga mesti murah. Dirinya menghitung harganya bisa USD2 sen.
"Energi hijau harus murah kuncinya di situ. Kalau masih 12 sen untuk apa? Misalnya di Sungai Kayan hitung pakai kalkulator yang saya pakai, bisa mencapai 2-4 sen," ujar di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/13/2022).
Menurut Jokowi, jika harga energi terbarukan USD2 sen, nilainya jauh di bawah harga batu bara. Untuk itu, hal ini mesti ditingkatkan dan bisa diterapkan semua wilayah Indonesia.
"Kalau sungai lain dilakukan sama (seperti Sungai Kayan) inilah kekuatan besar kita," ujarnya.
Sebagai informasi, Pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sungai Kayan di Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sebenarnya sudah dimulai sekitar enam tahun silam.
Pembangunan megaproyek PLTA dimulai dengan ditandai "groundbreaking" (peletakan batu pertama) pada 18 Januari 2014.