JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan defisit APBN 2022 akan menurun drastis ke kisaran 2,49% dari produk domestik bruto (PDB).
“Kalau ada yang bertanya lagi, Pak ini defisit kita akan jatuh di angka berapa sih di 2022? Hitungan terakhir kita 2,49%. Ini turun drastis dibanding saat pandemi,” kata Presiden Jokowi di Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Presiden mengatakan pemerintah telah mengerahkan upaya maksimal untuk menjaga stabilitas makro ekonomi meskipun di tengah situasi sulit pandemi Covid-19.
Dia memaparkan Indonesia berhasil memperbaiki secara signifikan neraca transaksi berjalan yang hingga kuartal III 2022 mencatat surplus USD8,9 miliar atau 0,9% PDB. Padahal 8 tahun lalu yakni pada 2014, Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan sebesar 27 miliar dolar AS, dan neraca perdagangan defisit USD2,2 miliar.
Dengan kondisi saat itu, Jokowi menekankan pentingnya reformasi struktural untuk memperbaiki fundamental perekonomian.
"Termasuk urusan Surat Berharga Negara. SBN saat itu 38,5% dikuasai oleh asing, sekarang tinggal 14,8% yg dikuasai asing. Karena kalau masih dikuasai asing, begitu goyah sedikit makro kita, keluar berbondong-bondong, goyah pasti kurs kita,” kata Presiden Jokowi.