Gelar tersebut diberikan karena visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries).
Dia juga dikenal pandai berdiplomasi dan mampu meredam silang pendapat antarnegara OPEC, kala menjabat sebagai Presiden Konferensi (1985-1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.
Adapun dia juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut merancang konsep pembangunan perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani turut mengungkapkan duka cita yang mendalam atas kepergian Profesor Subroto.
"Selamat berpulang kembali dengan tenang dan baik ke Sang Khalik Prof. Subroto. Semoga Allah SWT menerima dan membalas seluruh jasa baik dan amal ibadah, serta dedikasimu yang sungguh luar biasa," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)