Korporasi Terbitkan Surat Utang Rp163,63 Ttriliun Sepanjang 2022

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Jum'at 30 Desember 2022 09:54 WIB
Surat Utang Korporasi di 2022 Capai Rp163 Triliun. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat pertumbuhan nilai penerbitan surat utang korporasi di 2022 mencapai Rp163,63 triliun. Angka itu naik 44,72% dibanding tahun sebelumnya Rp113,07 triliun.

Direktur Utama Pefindo Irmawati mengatakan, situasi ini dimanfaatkan dengan baik, sehingga Pefindo berhasil mempertahankan posisi pasarnya sebagai lembaga pemeringkat terbesar dan terpercaya di Indonesia. Ia menyebut, Pefindo mencatatkan kinerja positif dengan mencatat rekor tertinggi pemeringkatan surat utang korporasi.

“Pefindo menguasai 81,09% pangsa pasar dari total penerbitan surat utang korporasi di tahun 2022,” kata Irmawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (30/12/2022).

Baca Juga: Tren Penerbitan Obligasi Naik, Pefindo Kantongi Mandat Rp39,32 Triliun

Sementara itu, jumlah outstanding obligasi tahun 2022 mencapai Rp516,32 triliun atau meningkat sekitar 4,62% dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp493,52 triliun. Dari total outstanding tersebut, Pefindo menguasai pangsa pasar sebesar 79,08% atau senilai Rp408,30 triliun.

Adapun, pemeringkatan surat utang Pefindo di tahun 2022 sebagian besar dilakukan pada Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp103,04 triliun atau 77,65% dari total pemeringkatan surat utang.

Baca Juga: Pemerintah Kantongi Rp15,2 Triliun dari Lelang SUN

Di samping itu, 19,43% lainnya atau senilai Rp25,79 triliun merupakan EBUS baru. Pefindo juga memeringkat EBUS non-listed sebesar Rp3,87 triliun atau 2,91% dari total pemeringkatan surat utang.

Direktur Pemeringkatan Pefindo, Hendro Utomo mengatakan, sebagian besar surat utang yang diperingkat adalah berkategori peringkat A dengan nilai sebesar Rp62,54 triliun. Nilai tersebut meningkat 24,71% dari tahun sebelumnya.

”Sedangkan pemeringkatan surat utang dengan peringkat AAA mencapai Rp45,63 triliun, meningkat 100,07% dari tahun sebelumnya,” kata Hendro.

Sementara itu, berdasarkan klasifikasi industri, pemeringkatan Pefindo didominasi oleh sektor pulp and paper dan multifinance. Di mana surat utang baru di industri pulp and paper tercatat sebesar Rp26,26 triliun, meningkat 83,58% dari tahun sebelumnya. Sedangkan di industri multifinance, pemeringkatan surat utang yang dilakukan oleh Pefindo mencapai Rp16,14 triliun, meningkat 11,29% dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, perihal tingkat gagal bayar korporasi, Hendro menjelaskan bahwa sejak tahun 2007 hingga November 2022, tingkat gagal bayar berdasarkan instrumen yang diperingkat adalah sebesar 1,03%, naik dari posisi di akhir tahun 2021 lalu yang mencapai 0,95%.

Sedangkan, tingkat gagal bayar berdasarkan perusahaan penerbit adalah sebesar 6,25%, meningkat jika dibandingkan akhir tahun 2021 yang sebesar 5,91%.

“Tingkat gagal bayar pada sektor keuangan lebih rendah jika dibandingkan dengan sektor non-keuangan, baik secara instrumen maupun secara perusahaan penerbit,” tutup Hendro.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya