Begitu pula dengan permasalahan kontainer.
Dalam waktu 3 tahun itu, ada kontainer yang di Eropa, ada yang di AS, ada yang di Asia, ada di Tanjung Priok.
"Karena 3 tahun tidak ada traffic, demandnya di mana suplainya di mana, kontainernya dimana," ucap Sri.
Begitu ini semua kemudian dirangkai, sampai di pelabuhan ternyata tidak ada supir truk yang mau mengangkutnya.
"Karena mereka mau menyupiri kalau dibayar dengan tarif yang jauh lebih mahal," tandas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)