JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 mencapai 5%. Menurutnya, kuartal III-2022 menjadi momentum perekonomian bertumbuh dan pulih.
APBN sepanjang 2022 juga menjadi faktor penting dalam menstabilkan dan menjaga masyarakat serta ekonomi RI dari berbagai guncangan global.
Baca Juga: 4 Sumber Penerimaan Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi RI di 2023
"Satu, inflasi di Indonesia masih relatif rendah. Ini karena Indonesia berhasil menjaga harga pangan yang tetap dijaga untuk tetap stabil sehingga mengkontribusikan inflasi yang relatif lebih rendah," ungkap Sri, Senin (16/1/2023).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga sudah mulai pulih dan momentumnya menguat di kuartal III-2022. Untuk kuartal IV-2022, dirinya memperkirakan ekonomi akan tumbuh di kisaran 5%.
Baca Juga: Indonesia Bisa Terhindar Resesi 2023 jika Harga Pangan dan BBM Tidak Naik
"Sehingga total pertumbuhan ekonomi seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sekitar 5,2 hingga 5,3%,%" ucap Sri.
Di sisi lain, investasi juga pulih kembali. Ekspor tetap tinggi dan impor juga pulih untuk mendukung industri manufaktur.
"Dari pemulihan ekonomi, kita melihat seluruh sektor sudah pulih kembali. Jadi sektor-sektor yang terhantam berat semasa Covid-19 seperti sektor transportasi, akomodasi, dan makanan minuman yang waktu itu kontraksinya 15% dan 10%, sekarang mereka sudah tumbuh positif," tambah Sri.