Selama masih menjalankan pendidikan, ia sempat menjalankan bisnis sebagai penjual dan agen tiket perjalanan di Amerika Serikat. Berlatar belakang sebagai penjual tiket perjalanan menuntun Ferry Unardi membuka bisnis serupa di Indonesia.
Ide mendirikan startup tiket perjalanan bermula tiket Ferry Unardi kesulitan mencari tiket untuk pulang ke Padang dari Amerika. Perjalanan dari Amerika hanya tersedia menuju Jakarta saja. Tentunya itu akan membuang waktu Ferry Unardi jika harus pergi ke Jakarta terlebih dahulu.
Sampai kemudian Ferry Unardi terinspirasi membuka perusahaan reservasi pesawat. Dengan begitu banyak orang lebih terbantu dalam mencari tiket pesawat lebih fleksibel dan praktis.
Tahun 2012 merupakan tahun pertama Ferry Unardi mendirikan Traveloka. Ferry Unardi mengajak Derianto Kusuma dan Albert untuk merancang konsep dari bisnisnya. Mereka mengambangkan konsep e-commerce.
Pada awal berdirinya, Traveloka hanya memiliki 8 karyawan saja. Mereka menempati divisi dan menjalankan tugas yang berbeda. Beberapa karyawannya memegang posisi sebagai keuangan, operator, operasional, dan pemasaran.