Mau Cari Pendanaan? Pelaku Usaha Parekraf Didorong IPO, Begini Caranya

Hana Wahyuti, Jurnalis
Jum'at 17 Februari 2023 14:31 WIB
Kemenparekraf Gelar Bincang Pasar Modal (Foto: Kemenparekraf)
Share :

JAKARTA - Pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) didorong melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal untuk mencari akses permodalan.

“Pasar modal ini merupakan salah satu sumber pembiayaan, satu option yang mungkin belum terlalu dipahami oleh kebanyakan pelaku usaha usaha. Oleh karena itu, kami akan memperkenalkan cara melantai di bursa dan tentunya dengan pakar-pakar yang luar biasa supaya para pelaku usaha usaha mendapat gambaran bahwa UMKM ternyata bisa masuk ke pasar modal,” ujar Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Hal ini disampaikan Anggara saat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan acara Bincang Pasar Modal 2023 dengan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta yang bertajuk Langkah Awal Mengenal Pasar Modal di Yogyakarta pada Kamis 16 Februari 2023

BACA JUGA:Banyak Perusahaan IPO, OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Meningkat 

Kota Yogyakarta merupakan kota pertama pelaksanaan kegiatan Bincang Pasar Modal 2023.

Dia menjelaskan tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan pasar modal kepada para pelaku usaha usaha, khususnya UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Karena, saat ini permodalan masih menjadi salah satu kendala bagi para pelaku usaha usaha di Indonesia. Sebanyak 92,37% pelaku usaha ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya. Sedangkan, hanya 24,44% yang memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66% dari lembaga keuangan nonperbankan.

Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Kepala Unit Startup dan Small Medium Enterprises Divisi - Layanan dan Pengembangan Perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia Aditya Nugraha, Direktur Keuangan RUN System Nizar, dan Pakar Ekonomi Ki Saur Pandjaitan XIII.

Para narasumber menyampaikan materi penting terkait alternatif akses permodalan melalui skema IPO, manfaatnya, hal-hal yang perlu disiapkan oleh pelaku usaha usaha jika ingin melantai di bursa efek, hingga succes story perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan serta manfaat bagi pelaku usaha mengenai pasar modal. Selain itu, kita berharap Kota Yogyakarta bisa mengembangkan pelaku usaha lainnya memasuki pasar modal, sehingga pelaku usaha usaha bisa go public," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah menginisiasi kegiatan Bincang Pasar Modal 2023, sehingga, pelaku usaha usaha di Yogyakarta dapat mengenal lebih dalam mengenai cara-cara melantai di bursa efek.

“Kegiatan ini sangat baik dilakukan, karena menjadi momentum untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang banyak dialami oleh pelaku usaha UMKM kita. Tidak hanya persoalan manajemen, tetapi akses untuk mendapatkan modal menjadi persoalan yang sangat mendasar. Semoga, para pelaku usaha usaha bisa menemukan model akses pembiayaan lainnya untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Singgih.

Sementara, Kepala Unit Startup dan Small Medium Enterprises Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia, Aditya Nugraha, mengatakan pelaku usaha UMKM sangat mungkin untuk melantai di bursa efek melalui skema IPO.

Dia menjelaskan skema IPO merupakan proses sebuah perusahaan untuk menawarkan sahamnya agar dapat dibeli oleh masyarakat umum melalui Bursa Efek untuk yang pertama kalinya.

Ada beberapa platform yang disediakan Bursa Efek Indonesia, yaitu papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi. Papan akselerasi ini yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha usaha untuk melantai di bursa. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha melalui pasar modal.

“Harapannya pasar modal ini bisa menjadi sumber pendanaan bagi semua size perusahaan dan kami juga berharap perusahaan dapat berkembang melalui pasar modal. Jadi, tidak menunggu besar dulu untuk IPO, tapi IPO untuk menjadi besar,” ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya