AS Punya New York-Washington, Jokowi: Kenapa Indonesia Tak Miliki Jakarta dan Nusantara?

Raka Dwi Novianto, Jurnalis
Rabu 22 Februari 2023 15:33 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Setpres)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini Indonesia bisa menjadi negara besar seperti Amerika Serikat maupun Australia.

Hal itu dibuktikan dengan memiliki dua kota besar DKI Jakarta dan ibu kota Nusantara.

"Indonesia ini negara besar, negara besar. Jadi kalau Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia memiliki Melbourne dan Sydney, kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara. Tetapi alasan pokoknya adalah pemerataan," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/2/2023).

Jokowi mengatakan bahwa Pulau Jawa memiliki PDB ekonomi 58% tertinggi di antara pulau lainnya. Padahal Indonesia memiliki 17 ribu pulau.

 BACA JUGA:Jokowi: Pindah ke IKN Nusantara Bukan Gagasan Saya, Ini Sudah Sejak Bung Karno

"Terus yang 16.999 pulau itu diberi bagian berapa persen? semuanya ada di Jawa. 58%. Dan 56% penduduk indonesia itu ada di jawa, betapa sangat padatnya pulau Jawa," kata Jokowi.

Maka dari itu, kata Jokowi, perlunya pemerataan pembangunan dengan membangun IKN.

 

Dirinya tidak ingin ada jawa sentris tapi harus indonesia sentris.

"Dan yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak bung Karno. Tahun 60 bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota Jakarta itu ke Kalimantan, yaitu di palangkaraya. Sehingga waktu FS semuanya itu kita lihat lagi di titik mana yg paling baik untuk perpiondahan ibu kota itu," jelasnya.

Dibangunnya IKN, kata Jokowi, juga bukan hanya sekadar pindah gedung pemerintaan saja.

Dirinya juga ingin memindahkan budaya, pola pikir kerja baru ke IKN. Sistem dan sumber daya manusia (SDM) pun telah dipersiapkan sejak awal.

"Sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota, yang negara lain tidak memiliki. Memang ini bukan pekerjaan yang hanya setahun 2 tahun, ini mungkin akan selesai Insya Allah 15-20 tahun. Tapi kita harus berani memulainya," kata Presiden.

Kepala Negara juga menilai Jakarta sudah sangat padat dan kemacetan sudah tidak terhindarkan lagi.

Namun, dirinya berjanji akan memperbaiki Jakarta menjadi kota ekonomi dan pariwisata.

"Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan nusantara menjadi kota pemerintahan," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya