Dirinya tidak ingin ada jawa sentris tapi harus indonesia sentris.
"Dan yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya, ndak. Ini sudah sejak bung Karno. Tahun 60 bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota Jakarta itu ke Kalimantan, yaitu di palangkaraya. Sehingga waktu FS semuanya itu kita lihat lagi di titik mana yg paling baik untuk perpiondahan ibu kota itu," jelasnya.
Dibangunnya IKN, kata Jokowi, juga bukan hanya sekadar pindah gedung pemerintaan saja.
Dirinya juga ingin memindahkan budaya, pola pikir kerja baru ke IKN. Sistem dan sumber daya manusia (SDM) pun telah dipersiapkan sejak awal.
"Sehingga kita harapkan ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota, yang negara lain tidak memiliki. Memang ini bukan pekerjaan yang hanya setahun 2 tahun, ini mungkin akan selesai Insya Allah 15-20 tahun. Tapi kita harus berani memulainya," kata Presiden.
Kepala Negara juga menilai Jakarta sudah sangat padat dan kemacetan sudah tidak terhindarkan lagi.
Namun, dirinya berjanji akan memperbaiki Jakarta menjadi kota ekonomi dan pariwisata.
"Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet. Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan nusantara menjadi kota pemerintahan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)