Dengan demikian, perseroan percaya bahwa fundamental operasional dan kondisi neraca yang kuat, akan memungkinkan perseroan untuk terus menyalurkan modal di Indonesia dan mempercepat strategi transisi. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan bisnis non batu bara, serta mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham.
Sebagai informasi, sepanjang 2022 UNTR mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp123,6 triliun atau meningkat sebesar 56% jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Adapun, unit usaha mesin konstruksi berkontribusi sebesar 30%, unit usaha kontraktor penambangan sebesar 38%, unit usaha pertambangan batu bara sebesar 25%, unit usaha pertambangan emas sebesar 6%, unit usaha industri konstruksi sebesar 1%, dan unit usaha energi berkontribusi kurang dari 1%.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih perseroan tercatat tumbuh hingga 104% menjadi Rp21,0 triliun di 2022, dari sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun pada tahun 2021.
(Dani Jumadil Akhir)