JAKARTA - Bangkrutnya dua bank besar Amerika Serikat (AS), yaitu Silicon Valley Bank dan Signature Bank menghebohkan dunia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartato menanggapinya dengan menyebut Indonesia siap hadapi sentimen negatif yang berasal dari kebangkrutan dua bank tersebut.
BACA JUGA:
"Tentu Indonesia dalam posisi relatif lebih siap karena pembiayaan-pembiayaan yang sifatnya bubble lebih terjaga," ucapnya.
Airlangga berharap skala keruntuhan dua bank di Negeri Paman Sam tersebut tidak sebesar krisis keuangan pada tahun 2008.
BACA JUGA:
Namun hal ini tetap diwaspadai dan menjadi alarm bagi Indonesia bahwa perbankan juga bisa runtuh akibat aset yang lebih tinggi daripada kinerja perusahaan digital.
Dirangkum Okezone, Minggu (19/3/2023), berikut ini fakta bangkrutnya 2 bank besar AS:
1. Silicon Valley Bank
Silicon Valley Bank mengalami kebangkrutan akibat dislokasi yang dipicu oleh tingkat suku bunga lebih tinggi yang diterapkan oleh Federal Reserve (The Fed) hingga menyebabkan Silicon Valley Bank sampai harus menjual obligasinya sebesar USD1,8 miliar atau setara Rp27,8 triliun untuk menutup kerugian akibat penarikan itu. Namun, karena kenaikan tingkat suku bunga, aset-aset bank itu semakin berkurang dan hilang.