"Aset geothermal yang dimiliki oleh pemerintah, rencananya kita harapkan tahun ini (merger), tapi kita masih bicara dengan Kemenkeu mekanisme dan prosedurnya untuk melakukan hal tersebut," ungkap Pahala saat ditemui di gedung DPR RI, Senin (20/3/2023).
Pahala memastikan nantinya Kementerian BUMN akan mengakuisisi saham Geo Dipa Energi yang saat ini masih dimiliki oleh Kementerian Keuangan.
Aksi korporasi ini dalam tahapan koordinasikan. Pahala meyakini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung penuh langkah penggabungan itu.
"Secara prinsip memang akan melakukan pembelian kepemilikan yang memang saat ini dimiliki oleh Kemenkeu, khususnya yang terkait dengan Geo Dipa. Itu yang pertama," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menilai Indonesia memiliki instrumen potensial untuk memaksimalkan pemanfaatan industri energi panas bumi (geothermal).
Instrumen yang dimaksud adalah keberadaan ketiga BUMN di sektor energi panas bumi tersebut.
Menurutnya, konsolidasi ketiga perusahaan pelat merah itu mampu menggarap potensi geothermal di dalam negeri yang tercatat mencapai 24 Gigawatt (GW).
"Dan juga kedepan aset yang PLN, kalau ini terjadi, saya rasa kita akan punya salah satu produk yang bisa kita tunjukkan bahwa kita sudah melakukan terobosan untuk renewable energy ini," ucap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI.
Dari perencanaannya pasca merger PGE, PLN Gas & Geothermal, dan Geo Dipa Energi, lanjut Erick, proyek energi panas bumi bisa disambungkan dengan kilang minyak milik Pertamina.
(Zuhirna Wulan Dilla)