Berbeda dengan Atik, Olga (21) yang juga pembeli pakaian thrifting di Pasar Senen juga mengatakan bahwa dia kecewa dengan adanya larangan tersebut, namun disisi lain dia juga mengakui dengan adanya larangan tersebut masyarakat bisa lebih mencintai produk dalam negeri.
“Ya pastinya sedih dan kecewa ya karena harus diberhentikan dan dilarang buat ngethrifting tapi disisi lain ada bgusnya juga karena bikin kita lebih cinta produk dalam negeri,” ujar Olga saat ditemui Okezone di Pasar Senen.
Selain murah, adapun daya tarik tersendiri dari penikmat thrifting membeli pakaian bekas di Pasar Senen, yakni barang-barang yang diperjualkan masih layak dipakai dan hanya ada satu.
“Karena lebih murah terus barangnya juga bagus-bagus, udah gitu kan ber-merk juga, itu sih” ungkap Atik.
“Baju thrift itu satu dan lainnya gak bisa disamain karena motifnya yang lucu, keren dan bagus,” ujar Olga.
Terakhir, Olga pun berharap agar pemerintah memberikan solusi kepada para pelaku bisnis thrifting tersebut.
“Semoga pemerintah ada solusinya buat pedagang thrifting agar mreka tetap bisa berjualan dan mndapatkan penghasilan,” tutup Olga.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)