JAKARTA - Wall Street ditutup menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Bursa saham AS naik dan Nasdaq membukukan kenaikan%tase kuartalan terbesar sejak Juni 2020, karena tanda-tanda inflasi mereda.
Melansir Antara, Sabtu (1/4/2023), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 415,12 poin atau 1,26%, menjadi menetap di 33.274,15 poin. Indeks S&P 500 bertambah 58,48 poin atau 1,44%, menjadi berakhir di 4.109,31 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 208,44 poin atau 1,74%, menjadi ditutup pada 12.221,91 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumer nonprimer dan real estat masing-masing terkerek 2,62% dan 2,18%, memimpin keuntungan.
Untuk minggu ini, Dow naik 3,2%, S&P naik 3,5% dan Komposit Nasdaq naik 3,4%. Sementara itu, untuk Maret, Dow menguat 1,9%, S&P 500 terangkat 3,5% dan Nasdaq melonjak 6,7%.
Untuk kuartal Maret, Nasdaq melambung 16,8% dalam%tase kenaikan kuartalan terbesar sejak tiga bulan yang berakhir Juni 2020. S&P 500 melonjak 7,0% dan Dow naik 0,4%,
Pasar mendapat dorongan karena pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve naik sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan pada Februari.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3% bulan lalu, sejalan dengan konsensus, untuk kenaikan 5% tahun-ke-tahun, Departemen Perdagangan melaporkan Jumat (31/3/2023).
Inflasi PCE inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3%, sedikit di bawah konsensus 0,4%, untuk kenaikan 4,6% tahun ke tahun.
"Inflasi PCE Februari menunjukkan peningkatan yang menggembirakan setelah lonjakan Januari, tetapi masih terlalu tinggi," kata Chris Low, kepala ekonom di FHN Financial, dalam sebuah catatan pada Jumat (31/3/2023).
"Masih diperlukan lebih banyak waktu sebelum pasar mendapatkan kejelasan tentang bagaimana The Fed akan menyeimbangkan ketegangan perbankan dengan misinya melawan inflasi," tambahnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)