JAKARTA - Kementerian BUMN segera menggabungkan atau merger PT Telkomsel Indonesia dengan IndiHome. Integrasi kedua lini bisnis PT Telkom Indonesia Tbk tersebut menjadi suatu keniscayaan di era digitalisasi.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, Telkom harus bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan infrastruktur digital. Sehingga merger dua unit bisnis ini wajib dilakukan.
"Selama 4 tahun terakhir kami berusaha mentransformasi Telkom untuk mengubah dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastruktur," ungkap Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).
Menurutnya, integrasi Telkomsel sebagai mobile provider dan Indihome sebagai fixed mobile convergence (FMC) menjadi transformasi yang diharapkan meningkatkan pelayanan digital kepada masyarakat dan menaikan revenue Telkom dalam jangka panjang.
"Nanti dipaparkan bahwa memang integrasi antara bisnis mobile dan provider ini menjadi satu keniscayaan dan merupakan satu transformasi yang diharapkan memberikan pelayanan yang lebih utuh kepada masyarakat dan juga meningkatkan revenue dalam jangka panjang," ucapnya.
Dalam 5 tahun ke depan, Kementerian BUMN telah menetapkan strategis investasi melalui sejumlah aksi korporasi. Upaya itu menjadi langkah utama pemegang saham menjadikan Telkom sebagai perusahaan infrastruktur digital di Indonesia.
Adapun dua aksi korporasi yang sudah dilakukan Kementerian BUMN saat ini berupa pemisahan usaha (spin off) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan merger Telkomsel dan IndiHome, masih dalam tahap penggodokan.
"Dalam investasi strategis yang kami bangun 5 tahun ke depan, itu telah disusun corporation action yang cukup banyak. Di mana, salah satunya yang telah kita laksanakan tahun lalu adalah spin off Telkom Company yang terkait dengan power yaitu Mitratel," kata dia.
(Feby Novalius)