JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggencarkan kendaraan listrik untuk menekan impor BBM.
Adapun PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengaku akan turut mendukung gerakan pemerintah tersebut.
BACA JUGA:
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan bahwa ekosistem kendaraan listrik yang diciptakan pemerintah ikut membuat semua perusahaan asuransi turun tangan.
"Ini pasti kami dukung ya, bahkan semua perusahaan asuransi akan ikut mengembangkan bisnis asuransi kendaraan listrik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa, 4 April 2023.
Namun, Diwe menyebut masih tantangan dalam memberikan asuransi kepada kendaraan listrik, yakni soal baterai.
BACA JUGA:
"Karena kalau mobilnya nabrak terus baterainya rusak itu indennya bisa 7 bulan terlepas dari harganya yang juga mahal," jelasnya.
Maka dari itu Diwe menjelaskan bahwa asuransi untuk kendaraan listrik juga perlu memperhatikan para mitra yang ikut serta.
Di mana mitra-mitra itu baik dari bengkel, perusahaan produksi, dan pihak terlibat lainnya.
"Sehingga kita pastikan dulu mereka mampu gak untuk mensupport," ucapnya.
Dia pun meminta agar pemerintah untuk segera membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini guna untuk mempermudah biaya asuransinya.
"Jadi kalau ada pabriknya di Indonesia biayanya akan mudah ya," bebernya.
Dia juga mengungkapkan kalau kini Jasindo sudah ada program untuk mengklaim motor listrik dengan catatan masalahnya dicuri atau hancur.
Sedangkan untuk mobil listrik, akan dipastikan dulu bengkel terkaitnya bisa sejauh apa dalam hal perbaikannya.
(Zuhirna Wulan Dilla)