JAKARTA - SKK Migas mencatat investasi di hulu migas pada kuartal I-2023 mencapai USD2,63 millar atau 16,9% dari target yang dituju pada 2023 sebesar USD15,54 milliar.
"Capaian investasi hulu migas per 31 Maret, target 2023 yaitu sebesar USD15,5 miliar atau meningkat 26% dibandingkan tahun lalu dengan catatan bisa terpenuhi untuk 2023. Peningkatan di global itu sekitar 6,5%, sementara di negara kita 26%, artinya kita jauh lebih agresif untuk investasi di hulu migas," ujar Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam Jumpa Pers SKK Migas Kuartal I 2023 di Kantornya, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Namun demikian, Nanang mengungkapkan bahwa realisasi itu bukan hasil secara keseluruhan lantaran ada beberapa yang belum dibukukan.
Sedangkan untuk capaian realisasi lifting minyak per 31 Maret 2023 secara rinci sebesar 613.700 minyak per hari (bopd), jumlah ini masih di bawah target APBN yang sebesar 660.000 bopd. Namun demikian lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang tercatat 611.700 bopd.
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.399 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) per kuartal I 2023 target 6.160 MMSCFD.
Berikut fakta yang dirangkum Okezone, Sabtu (22/4/2023) tentang investasi Migas dan Capaian Lifting di Kuartal I-2023.
1. Investasi Migas Capai USD2,63 millar atau 16,9%
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat investasi di hulu migas pada kuartal I-2023 mencapai USD2,63 millar atau 16,9% dari target yang dituju pada 2023 sebesar USD15,54 milliar.
"Capaian investasi hulu migas per 31 Maret, target 2023 yaitu sebesar USD15,5 miliar atau meningkat 26% dibandingkan tahun lalu dengan catatan bisa terpenuhi untuk 2023. Peningkatan di global itu sekitar 6,5%, sementara di negara kita 26%, artinya kita jauh lebih agresif untuk investasi di hulu migas," ujar Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam Jumpa Pers SKK Migas Kuartal I 2023 di Kantornya, Jakarta, Senin (17/4/2023).
2. Realisasi Investasi Migas belum dihitung secara keseluruhan
Namun demikian, Nanang mengungkapkan bahwa realisasi itu bukan hasil secara keseluruhan lantaran ada beberapa yang belum dibukukan. Sebab, ada beberapa kegiatan eksplorasi yang sudah selesai, namun belum dibukukan karena belum selesai semua pekerjaanya.
3. Capaian Investasi Migas naik dari tahun lalu
Capaian tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 mengalami peningkatan sekitar 25,2%.
Lebih lanjut Nanang menuturkan, apabila dilihat dari grafik 2020, terjadi peningkatan dari sisi investasi dan di tahun ini harapannya terjadi peningkatan yang signifikan.
"Yang menggembirakan tentunya investasi di bidang eksplorasi, karena itu yang menjaga life time dari industri kita dengan mencoba meningkatkan cadangan migas baru yang nanti akan diproduksi di masa depan," pungkasnya.
4. Capaian lifting minyak masih di bawah target APBN
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak dan salur gas hingga kuartal I 2023.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, secara rinci realisasi lifting minyak per 31 Maret 2023 sebesar 613.700 minyak per hari (bopd), masih di bawah target APBN yang sebesar 660.000 bopd. Namun demikian lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang tercatat 611.700 bopd.
5. Capaian lifting salur gas lebih baik dibanding tahun lalu
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.399 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) per kuartal I 2023 target 6.160 MMSCFD.
"Dari sisi pencapaian adalah 87,6%, tapi apabila dibandingkan tahun lalu lebih baik, 1,5% di atas pencapaian di tahun lalu," ujarnya dalam Jumpa Pers SKK Migas Kuartal I 2023 di Kantornya, Jakarta, Senin (17/4/2023).
6. Realisasi cost recovery dan penerimaan negara capai angka lebih rendah
Sedangkan, realiasi cost recovery sebesar USD1,53 miliar atau 18,5 persen dari target USD8,25 miliar tahun ini. Sementara realisasi penerimaan negara, tercatat sebesar USD3,57 miliar pada kuartal I 2023. Angka ini lebih rendah pada periode yang sama tahun sebelumnya USD4,36 miliar.
Dwi menuturkan, walaupun dari sisi produksi dibandingkan dengan tahun lalu pada posisi triwulan I lebih bagus tapi mungkin dari sisi harga dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih rendah.
"Masih ada 9 bulan, kita harapkan bisa mencapai target di tahun ini," imbuhnya.
(Feby Novalius)