JAKARTA - Pemerintah memasang target lifting minyak bumi sebesar 680 ribu barel per hari dan gas bumi 1,05 juta barel per hari pada 2023. Menurut dia, target itu bisa dicapai salah satunya dengan mengoptimalkan sumur minyak tua yang tren produksinya menurun.
'Ini akan kita upayakan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Arifin di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Adapun dalam buku Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 disebutkan target lifting dan minyak bumi masing-masing 660 barel per hari dan 1.050 barel per hari. Angka itu naik ketimbang outlook pada 2022 untuk lifting minyak dan gas bumi masing-masing 625 – 630 barel per hari dan 956 – 964 barel per hari.
Baca Juga: Investasi Hulu Migas RI Mandek, Ini Biang Keroknya
"Kita sekarang mencoba untuk melakukan pengeboran yang lebih besar lebih dan banyak lagi. Terbukti di Blok Rokan sumur juga mulai ada peningkatan, yang tadinya tren menurun sekarang, sudah mulai meningkat,” tutur dia.
Untuk jangka panjang, kata dia, Kementerian ESDM harus mengupayakan untuk bisa mengeksplor kembali wilayah-wilyah yang masih memiliki potensi migas besar. Jadi sejak tahun 2012-2014 jumlah ekplorasi besar-besaran yang telah menghabiskan lebih dari US$ 2 miliar, ternyata tidak berhasil dan sejak dari itu tidak ada lagi ekplorasi baru.
Baca Juga: Eksplorasi ke Seluruh Wilayah RI demi 'Harta Karun' Baru
Untuk saat ini, Arifin berujar, pihaknya sudah memiliki beberapa potensi baru yang sedang dikembangkan. Namun, untuk bisa menghasilkan gas, kondensat maupun minyak dari lapangan-lapangan berpotensi itu membutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Dan kita perlu melakukan perbaikan-perbaikan fiscal terms untuk bisa membuat daya tarik investasi di migas ini meningkat,” kata Arifin.