JAKARTA – Jatuh tempo pembayaran utang hampir habis. Namun para pembuat kebijakan di Amerika Serikat (AS) belum kunjung selesai tawar-menawar soal kenaikan pagu utang negara.
Di sisi lain, Departemen Keuangan AS sudah memperingatkan bahwa Pemerintah AS bisa kehabisan dana pada awal Juni untuk membayar sejumlah pengeluaran.
Melansir VOA, Senin (8/5/2023), Presiden Joe Biden dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dan para pemimpin lainnya. Kira-kira apa yang dapat terjadi jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang dan AS gagal bayar utang?
AS akan kehabisan dana untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya pada 1 Juni, atau dalam beberapa minggu setelah itu, kata Menteri Keuangan Janet Yellen. Jika itu terjadi, kemungkinan Departemen Keuangan akan mengikuti rencana darurat yang dibuat pada 2011, ketika negara menghadapi situasi serupa, kata Wendy Edelberg, rekan senior dalam studi ekonomi di Brookings Institution.
Berdasarkan rencana ini, tidak akan ada gagal bayar obligasi pemerintah AS (surat utang Pemerintah AS) dan Pemerintah AS akan terus membayar bunga obligasi saat jatuh tempo.
"Saat obligasi pemerintah jatuh tempo, Departemen Keuangan akan membayar pokok obligasi dengan melelang obligasi baru dengan jumlah yang sama," sehingga tidak meningkatkan keseluruhan stok utang yang dimiliki publik, tambahnya.
Namun, pembayaran lainnya -- seperti kepada badan-badan pemerintah, penerima jaminan sosial, atau penyedia asuransi kesehatan Medicare -- kemungkinan akan ditunda kecuali Departemen Keuangan dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo pada hari tertentu.
Penghentian kegiatan pemerintah atau shutdown tidak mungkin terjadi, meskipun pembayaran gaji karyawan federal dapat ditunda.