Suyami yang sudah berjualan sejak 2018 tersebut mengaku dengan adanya layanan QRIS Bank BRI, sangat memudahkan dalam mengelola keuangan.
"Waktu itu ada orang Bank BRI datang nawarin QRIS. Awalnya saya bingung, apa ada orang yang mau bayar pakai QRIS?" ujarnya.
Ternyata setelah menggunakan QRIS BRI selama 8 bulan, pembeli yang membayar dengan cashless semakin banyak setiap harinya. Bahkan transaksi yang biasanya Rp5.000-Rp10.000 per orang, sekarang ada saja yang sampai Rp100 ribu.
"Ada yang beliin gorengan banyak (traktir teman pembeli) dan beli rokok satu slop. Jadi gede gitu angka pembeliannya," ujar wanita usia 60 tahunan tersebut.
Awalnya, lanjut Suyami, dia enggan menggunakan layanan jasa keuangan dengan sentuhan teknologi di warung kecilnya. Bahkan dia sempat menolak karena tidak punya email untuk menjadi nasabah Bank BRI.
Untung saja, Suyami dibantu anak dan petugas dari Bank BRI hingga kemudian dia menjadi nasabah dan mendapatkan barcode Bank BRI yang dipajang untuk transaksi pelanggan di warungnya.
"Kalau dulu pada bayar pake uang cash, uang di tangan cepat habis enggak jadi modal. Semenjak pakai QRIS BRI, saya jadi bisa menabung karena uang kan aman di tabungan," ujarnya sambil tersenyum.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)