JAKARTA – Teknologi saat ini menuntut masyarakat harus terbiasa melakukan pembayaran nontunai dan cardless saat berbelanja. Tanpa terkecuali di saat berkunjung ke pasar tradisional seperti Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Regional Funding and Transaction Head Kantor Wilayah BRI Jakarta 2 Andreas Santosa mengatakan untuk menerapkan metode pembayaran nontunai dan cardless memang harus kesepakatan antara pedagang dan pembeli. Hal tersebut agar sama-sama mendapatkan manfaat dengan kemudahan teknologi itu.
"Kesepakatan itu agar pedagang dan pembeli sama-sama nyaman. Ini hanya memulai kebiasaan (baru) saja," ujar Andreas Santosa di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia mengatakan untuk menerapkan hal tersebut butuh proses yang harus dilalui karena pedagang dan pembeli wajib memahami cara pembayaran nontunai dan cardless. Oleh karena itu, pihaknya pun sangat terbuka memberikan edukasi dan pendampingan.
"Tantangannya harus melakukan edukasi. Itu dengan meyakinkan para pedagang uang mereka aman meski pembeli melakukan pembayaran cardless dan nontunai. Pedagang dan pembeli pun harus sepakat menggunakan itu," ujarnya
Andreas mengatakan pihaknya akan memberikan layanan perangkat pendukung kepada para pedagang setelah memahami pola pembayaran nontunai dan cardless. Tujuannya agar mereka bisa mengaplikasikan saat bertransaksi dengan pembeli.
BRI akan menyiapkan kode QR standar Indonesia (Qris) yang akan dimiliki setiap pedagang. Itu akan digunakan agar pembeli bisa melakukan pembayaran cardless.
Selain itu, pedagang juga mendapatkan fasilitas mesin electronic data capture (EDC). Mesin itu untuk menunjang pembayaran nontunai yang akan dilakukan pembeli.
"Kami akan sediakan Qris dan mesin EDC. Kami ada hampir 2000 buah stok EDC. Kalau ada permintaan mesin EDC, akan segera kami sediakan," pungkasnya.
(Taufik Fajar)