JAKARTA - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan saat ini setidaknya sudah terdapat 200 lebih letter of intent (LOI) atau pernyataan minat investor untuk menggarap proyek ibu kota baru.
Namun hingga saat ini proyek-proyek yang dibangun masih mengandalkan APBN terutama untuk pembangunan infrastruktur-infrastruktur dasar. Sedangkan untuk para investor masih banyak yang sebatas mengajukan minat.
"Pak Presiden Jokowi selalu tanya saya mana ini teman-teman investor, kapan mulai macul di IKN, kapan groundbreaking di lapangan," ujar Bambang dalam acara sosialisasi PP Nomor 12 tahun 2023 tentang kemudahan berusaha, (23/5/2023).
Bambang mengharapkan dengan adanya PP Nomor 12 Tahun 2023 itu bisa menjadi semacam insentif bagi pelaku usaha agar tertarik dan segera melakukan pembangunan di IKN Nusantara. Acara sosialisasi PP tersebut juga diharapkan mampu membuka ruang komunikasi antara pemerintah dengan pelaku usaha untuk menanyakan secara langsung insentif yang didapatkan.
"Kita lakukan diskusi InshaAllah kita akan mencari terobosan biasanya yang ditanya adalah perizinan tanah dan insentif bagaimana mendapatkan super tax deduction dan beragam insentif lain dan saya mohon pada kesempatan ini kita saling berdiskusi sehingga kita dapat mencarikan caranya," kata Bambang.
Namun demikian, Bambang mengakui bahwa para investor memang mungkin masih membutuhkan waktu sebelum mereka mulai melakukan konstruksi di IKN Nusantara. Hal itu untuk mengukur keuntungan bagi para pelaku usaha apabila menanamkan modalnya di IKN.
"Investor kita sekarang lebih dari 200 LOI, tapi dari LOI hingga menjadi macul di lapangan itu butuh waktu ya, saya tahu ibu bapak sekalian akan membuat FS dengan data yang lebih lengkap mungkin juga lihat ke lapangan bolak balik bagaimana kodnisi topogrgafinya, dan lain sebagainya," kata Bambang.
"Jadi kalau bapak ibu ke lapangan terlihat sudah bentuk-bentuk awal dari landscape yang kita bangun, sumbu kebangsaan misalnya nanti, nanti akan ada beberapa fasilitas gedung-gedung pemerintah dan lainnya, Insha Allah dari swasta dari investor juga kami inginkan agar juga bisa terlihat di lapangan," pungkasnya.
(Taufik Fajar)