JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa Waskita Karya bakal melakukan divestasi terhadap 3 ruas jalan tol.
"Ada tiga tahun ini (Divestasi Tol Waskita), setahu saya di Pemalang-Batang, Bocimi, sama Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat," ujar Juru Bicara Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja, saat ditemui di Kantor Pusat Kementeriannya PUPR, Jumat (26/5/2023).
Dia menjelaskan, Waskita bakal melepas kepemilikan tol atau yang disebut strategic partnership kepada Indonesia Investment Authority (INA). Namun tidak menutup kemungkinan juga pengusahaan ruas tol tersebut kepada korporasi lain maupun BUMN.
Jubir Endra menjelaskan, saat ini jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1-2 (Ruas Tebing Tinggi – Kuala Tanjung) sepanjang 38,45 km sudah beroperasi. Sedangkan untuk seksi 3 dan 4 (ruas Serbelawan – Seribudolok) masih dalam progres penyelesaian konstruksi.
"Kalau Kuala Tanjung sedikit lagi selesai, kita optimis dari Tebing Tinggi - Parapat sampai Siantar selesai," kata Endra.
Sedangkan untuk ruas tol Bocimi, Jubir Endra menjelaskan Waskita akan segera menyelesaikan terlebih dahulu konstruksi untuk Seksi 2 yaitu Cigombong - Cibadak sepanjang 11,9 km. Setelah seksi 2 selesai dibangun maka Waskita akan langsung melakukan divestasi terhadap ruas tol tersebut. Sedangkan untuk penyelesaian konstruksi jalan tol Bocimi sisanya akan dibangun oleh perusahaan lain.
"(Waskita) Hanya selesaikan pengerjaannya habis itu divestasi," lanjut Jubir Endra.
Kemudian divestasi untuk ruas tol Pemalang - Batang juga ditargetkan selesai tahun ini. Namun hingga saat ini proses divestasi ruas tol tersebut masih terkendala dari sisi persetujuan kenaikan tarif dari Kementerian PUPR. Hal itu dikarenakan masih ada pemenuhan SPM yang harus dilakukan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR Miftachul Munir mengatakan INA yang bakal mencaplok ruas Pemalang - Batang yang saat ini tengah berproses untuk melakukan penyesuaian tarif.
"(Tol Pemalang - Batang) tahun ini juga (divestasi), INA juga yang mengambil, cuma kan terkendala dengan masalah tarif belum ada persetujuan, dan juga ada isu masalah pemenuhan SPM yang sampai sekarang masih dalam proses," kata Munir saat ditemui MNC Portal di Gedung DPR.
Lebih lanjut Munir menjelaskan, secara jadwal seharusnya ruas tol Pemalang - Batang bisa melakukan penyesuaian tarif pada bulan Desember atau Februari lalu. Namun hal tersebut masih terkendala soal pemenuhan SPM yang belum terpenuhi oleh operator jalan tol.
(Feby Novalius)