JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID bakal mendapat untung saat pemerintah Indonesia berhasil menambah porsi kepemilikan saham sebesar 10% di PT Freeport Indonesia (PTFI).
Aksi korporasi itu membuat MIND ID tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 61%. Saat ini, komposisi pemegang saham PTFI didominasi oleh MIND ID sebesar 51%. Sedangkan, 49% saham dimiliki Freeport McMoRan (FCX).
Direktur Utama MIND Hendi Prio Santoso mengatakan, keuangan dan pengaturan operasional PTFI saat ini masih dipegang Freeport McMoran dan belum terkonsolidasi ke Holding BUMN Tambang.
Karena itu, dengan akuisisi 10% saham PTFI, dia yakin pemerintah melalui MIND ID bisa melakukan negosiasi terkait investor rights agreement (IRA) agar dapat mengkonsolidasikan keuangan dan operasional PTFI.
"Wacana pemerintah untuk menambah kepemilikan saham di PTFI adalah wacana yang baik dan MIND ID siap untuk menjalankan akuisisi sesuai arahan pemerintah," ungkap Hendi saat sesi wawancara dengan MNC Portal, Jumat (26/5/2023).
Hendi mencatat ada keuntungan signifikan yang didapatkan ketika keuangan dan operasional PTFI diintegrasikan dengan MIND ID.
Keuntungan yang dimaksud di antaranya memperbesar keuntungan melalui tambahan jumlah dividen yang nantinya diterima pemerintah. Sepanjang Tahun Buku 2022, PTFI telah menyumbang dividen sebesar Rp8,6 triliun.
Lalu, Freeport akan mendapatkan dana tambahan untuk melakukan capex investment, di mana penambahan capex akan meningkatkan produksi PTFI.
Hendi mengungkapkan penambahan dana menjadi peluang bagi Indonesia mempercepat penguasaan teknologi and knowledge acquisition. Sehingga ke depan akan semakin banyak sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang dapat mengelola pertambanga.
"Selanjutnya MIND ID akan menyampaikan kepada FCX untuk dapat terlibat dalam aspek perencanaan penambangan melalui pembentukan Grup Perencanaan Strategis di Internal MIND ID," kata dia.
Di sisi lain, PTFI akan mendapatkan dana tambahan untuk melakukan capex investment hingga pengembangan sektor tambang baru. Mengingat potensi cadangan bijih yang bisa ditambang mencapai 72%.
"Jadi dampak dari rencana perpanjangan kontrak penambangam oleh PT Freeport Indonesia ini sangat besar dampaknya, dengan proyeksi izin sampai 2041 ada 1,7 miliar ton yang siap untuk diproduksi," katanya.
Ke depannya PTFI juga akan fokus pada pengembangan bisnis hilirisasi, hal ini dibuktikan dengan upaya percepatan pembangunan Smelter Tembaga di Manyar Gresik yang hingga Maret mencapai 61,5%.
(Feby Novalius)