JAKARTA - Polemik impor KRL memasuki babak terakhir. Di mana keputusan impor KRL bekas dari Jepang akan ditentukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Adapun sebelum diambil keputusan, diperlukannya dua data final dari PT INKA terkait besaran biaya yang akan digunakan dalam memproduksi gerbong kereta.
Berikut fakta yang dirangkum Okezone, Minggu (28/5/2023) tentang impor KRL bekas Jepang pasti direalisasikan.
1. Keputusan diambil Luhut
Polemik impor KRL nampaknya akan memasuki babak terakhir. Di mana keputusan Impor KRL bekas dari Jepang akan ditentukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
2. Diperlukan dua data final PT INKA
Adapun sebelum diambil keputusan tersebut, diperlukannya dua data final dari PT INKA terkait besaran biaya yang akan digunakan dalam memproduksi gerbong kereta. Kemudian data dari KAI terkait kenaikan jumlah penumpang kereta pasca pandemi Covid-19.
3. Pihak KAI sedang hitung data jumlah penumpang pasca Pandemi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penghitungan data jumlah penumpang pascar pandemi covid-19.
"Nanti kita tunggu. (Data final) dalam proses," kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo ketika ditemui dalam acara Bazar UMKM Untuk Indonesia dengan tema Seru-Seruan Bazar Lokal di atrium Plaza Sarinah, Kamis (25/5/2023).
4. Keputusan dengan data produksi KRL dari INKA
Di tempat yang berbeda, Erick mengatakan bahwa keputusan akan diambil berdasarkan data produksi KRL dari INKA untuk periode tertentu. Dan, jumlah permintaan penumpangnya yang harus di-review oleh PT KAI (Persero).
"Saya bilang waktu itu kan saya diundang rapat sama Menko (luhut) Menhub, Menteri Industri, lalu saya bilang saya menunggu dua data final, satu dari INKA berapa besar bisa memproduksi daripada gerbong itu, minta datanya. Saya juga meminta KAI untuk mereview ulang pasca Covid kenaikan jumlah yang memakai kereta," katanya.
"Kalau data ini sudah keluar baru kita bisa sinkronkan, jadi bisa ada keputusan, berapa lokal berapa yang impor, jadi bukan ribut impor dalam negeri, tanpa solusi buat masyarakat," lanjut dia.
5. Datangkan 12 rangkaian KRL
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko memastikan impor KRL bekas asal Jepang terealisasi tahun ini. Rencananya pemerintah akan mendatangkan 12 rangkaian KRL dari Negeri Sakura.
Dia menyebut dari perhitungan di lapangan opsi impor harus dilakukan, lantaran INKA tidak bisa memasok kereta yang dibutuhkan KCI saat ini.
"Memang setelah kita hitung, memang kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk kita menunggu sampai produksi INKA ya, jadi kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset," ungkap Tiko saat ditemui wartawan di gedung Mahkamah Agung.
6. Bakal ada satu pertemuan terakhir
Meski sinyal impor KRL bekas dilakukan tahun ini, Tiko mengatakan masih ada satu kali pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Dan ini lagi mau kita rapatkan dengan pak Menko Marves segera," ucap Tiko.
7. Ajukan PMN Rp1,5 triliun
Kementerian BUMN mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2024 Rp1,5 triliun untuk PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Anggaran tersebut dialokasikan untuk memperluas produksi kereta api. Karena menurut Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, jumlah kereta api yang diproduksi INKA masih sangat terbatas.
"Saya sudah memasukan juga ke 2024 salah satu PMN untuk INKA Rp1,5 triliun kalau gak salah, asal konteksnya memperbesar produksi," ungkap Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Kamis (25/5/2023).
(Feby Novalius)