JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana inpor KRL bekas Jepang akan segera diumumkan.
Dirinya saat ini sedang menunggu hasil laporan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) secara detail terkait impor krl tersebut.
"KRL kita tunggu saja hasil audit BPKP, nanti malam mereka brief saya. Nanti kita bikin rapat, kemudian kita umumkan gampang kok," katanya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Dia menegaskan, keputusan jadi tidaknya rencana impor KRL bekas dari Jepang akan berlandaskan data yang telah diaudit oleh BPKP.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo memastikan impor KRL bekas asal Jepang bakal direalisasikan tahun ini. Rencananya pemerintah akan mendatangkan 12 rangkaian KRL dari Negeri Sakura.
Dia menyebut berdasarkan perhitungan di lapangan opsi impor harus dilakukan lantaran INKA tidak bisa memasok kereta yang dibutuhkan KCI saat ini.
"Setelah kita hitung, memang kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk kita menunggu sampai produksi INKA ya, jadi kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset," ungkapnya, Rabu (24/5).
Meski sinyal impor KRL bekas dilakukan tahun ini, dia mengatakan masih ada satu kali pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. "Dan ini lagi mau kita rapatkan dengan pak Menko Marves segera," ujarnya.
Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL mengatakan bahwa akan menjalankan 3 opsi untuk dapat melayani 2 juta penumpang pada masa mendatang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan bahwa 3 opsi tersebut yakni adanya pembelian 16 trainset dari PT INKA, pengadaan impor KRL bekas dari Jepang serta upaya pembaharuan pada teknologi kereta yang akan dipensiunkan atau retrofit.