Impor KRL Bekas Jepang, Luhut: Tunggu Saja Nanti Kita Umumkan Gampang Kok

Heri Purnomo, Jurnalis
Selasa 30 Mei 2023 16:32 WIB
Menko Luhut Soal Impor KRL Bekas Jepang. (foto: Okezone.com/Marves)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana inpor KRL bekas Jepang akan segera diumumkan.

Dirinya saat ini sedang menunggu hasil laporan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) secara detail terkait impor krl tersebut.

"KRL kita tunggu saja hasil audit BPKP, nanti malam mereka brief saya. Nanti kita bikin rapat, kemudian kita umumkan gampang kok," katanya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dia menegaskan, keputusan jadi tidaknya rencana impor KRL bekas dari Jepang akan berlandaskan data yang telah diaudit oleh BPKP.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo memastikan impor KRL bekas asal Jepang bakal direalisasikan tahun ini. Rencananya pemerintah akan mendatangkan 12 rangkaian KRL dari Negeri Sakura.

Dia menyebut berdasarkan perhitungan di lapangan opsi impor harus dilakukan lantaran INKA tidak bisa memasok kereta yang dibutuhkan KCI saat ini.

"Setelah kita hitung, memang kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk kita menunggu sampai produksi INKA ya, jadi kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset," ungkapnya, Rabu (24/5).

Meski sinyal impor KRL bekas dilakukan tahun ini, dia mengatakan masih ada satu kali pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. "Dan ini lagi mau kita rapatkan dengan pak Menko Marves segera," ujarnya.

Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL mengatakan bahwa akan menjalankan 3 opsi untuk dapat melayani 2 juta penumpang pada masa mendatang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan bahwa 3 opsi tersebut yakni adanya pembelian 16 trainset dari PT INKA, pengadaan impor KRL bekas dari Jepang serta upaya pembaharuan pada teknologi kereta yang akan dipensiunkan atau retrofit.

Anne mengatakan bahwa ihwal rencana berapa jumlah kereta yang akan di impor, kereta yang akan diretrofit saat ini masih dalam kajian lebih lanjut.

"Iya (3 opsi dijalankan) tetapi untuk jumlah dan lainnya masih terus dikaji, dan kami dibantu juga audit BPKP," kata Anne saat ditemui di Kantor KCI, Stasiun Juanda, Senin (29/5/2023).

Anne menjelaskan bahwa setalah kajian tersebut selesai dan keluar jumlah kebutuhan sarana KRL maka akan disingkronkan dengan prasarana yang disiapkan oleh pemerintah.

Adapun saat ini Anne mengatakan sedang melakukan assesmen bersama INKA untuk memastikan berapa jumlah yang bisa dilakukan retrofit maupun unit KRL yang bisa di impor dari Jepang.

"Itu perlu asesmen. Makanya INKA saat ini bersama dengan KAI Commuter di Depo Depok dan Depo kami yang lain, itu kereta-kereta ini dilakukan asesmen untuk melakukan apakah memang kereta itu bisa diretrofit, sedang dilakukan kajian. Sehingga nanti kebutuhan efektifnya KRL ini bisa dilihat secara data juga dari kebutuhan untuk pengguna atau perawatan, dan dari sisi pengadaan sarana," katanya.

Perihal kapan adanya rangkaian yang akan dikonservasi pada tahun tidak, Anne menjelaskan bahwa hal itu dilakukan secara bertahap yang mana bertujuan untuk bisa melayani penumpang krl.

"Jadi tidak serta merta langsung 10, 20, 30 kereta langsung dikonservasi, terus tiba-tiba keretanya dateng 30, tidak. Jadi dalam konsep retrofit kereta bukan baru atau kereta baru itu kedagangannya bertahap. Itulah yang tadi mulai di shifting tadi," ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya