Ternyata Begini Proses Pembuatan Uang Kertas Rupiah

Hana Wahyuti, Jurnalis
Senin 05 Juni 2023 10:25 WIB
Begini Proses Pembuatan Uang Kertas Rupiah. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Ternyata begini cara pembuatan uang kertas. Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan tujuh pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022.

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) pun menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu dan diberi kewenangan BI untuk mencetak uang kertas asli.

Mengutip laman resmi Perum Peruri, Senin (5/6/2023), Peruri adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971, hasil peleburan (merger) antara Perusahaan Negara (PN) Arta Yasa dengan PN Pertjetakan Kebajoran.

Uang merupakan alat tukar untuk melakukan transaksi jual - beli. Sebagai alat pertukaran konsumsi, biaya sekolah dan sebagai kebutuhan lainnya.

Lalu, apakah kamu telah mengetahui bagaimana proses pembuatan uang hingga ada di dalam dompet mu? Simak penjelasan selanjutnya.

Awal mula pembuatan uang kertas adalah dari proses engraving. Proses ini mencakup pembuatan desain dan gambar baku dan dilakukan oleh Peruri dengan rekomendasi gambar yang diberikan BI.

Untuk membuat desain saja, butuh waktu 2-3 bulan, karena gambar yang ada di proses engraving itu bukan sembarang gambar, namun gambar yang dibuat dari garis-garis murni yang dibuat menggunakan komputer.

Selanjutnya adalah offset printing atau proses mencetak, layaknya sablon di kedua belah sisi uang kertas dengan warna dasar uang tersebut.

Setelah offset printing, dilanjutkan proses intaglio printing, yang mana merupakan proses penyempurnaan dari offset printing. Di sini, mesin salah satunya akan mencetak warna hologram pada uang.

Proses intaglio printing lebih rumit dari offset printing, karena satu kali mesin berjalan hanya bisa mencetak satu sisi uang kertas, berbeda dengan offset yang bisa mengerjakan dua sisi sekaligus.

Sebelum sampai pada tahap ini pekerja harus memastikan tinta telah kering agar warna uang kertas tidak kotor atau pudar. Meski sudah diteliti pun masih beresiko gagal, namun tingkat kegagalan rendah hanya 10 persen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya