Bangunan-bangunan yang mengelilingi alun-alun kota adalah pengingat masa kejayaan St. Augustine. Pada 1870-an, seorang industrialis bernama Henry Flagler membangun tiga hotel mewah. "Ia melihat bahwa orang-orang kaya dari utara telah mengetahui bahwa St. Augustine memiliki cuaca hangat dan bermandi sinar matahari pada Januari," lanjut Graham.
Tetapi St. Augustine tidak bertahan lama sebagai pilihan tempat peristirahatan bagi orang-orang kaya. Dalam 20 tahun, orang-orang kaya dari utara beralih ke Palm Beach, Florida, yang memiliki cuaca yang lebih baik. Kini, hanya satu dari dua hotel asli Flagler, yang masih beroperasi dan menerima tamu. Itupun sudah berganti nama. Hotel yang kedua dijadikan Balai kota. Dan yang ketiga sekarang menjadi kampus Flagler College.
Akankah nantinya kota tertua di Amerika ini akhirnya mendapat pengakuan yang layak? Sejarawan Graham berpendapat, St. Augustine dan Florida selama ini diabaikan, meskipun sedikit berubah karena wawasan kita meluas belakangan ini.
Ratusan tahun setelah didirikan, kota bersejarah ini menunggu untuk diketahui oleh khalayak modern.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)