JAKARTA - Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Perindo Yerry Tawalujan meminta pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menunda dan meninjau ulang rencana kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) serta Harga Acuan Penjualan (HAP) gula.
"Sebagai partai yang peduli pada kepentingan rakyat, kami Partai Perindo meminta pemerintah melalui Bapanas untuk mengkaji ulang dan menunda rencana kenaikan harga gula. Karena kenaikan harga gula tentu akan memberatkan rakyat kecil," kata Yerry, Minggu (11/6/2023).
Yerry Tawalujan putra asli Minahasa yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Utara itu- melanjutkan, sebaiknya kenaikan harga gula ditunda dulu minimal selama enam bulan ke depan, sambil menunggu negara-negara produsen gula dunia menaikkan lagi produksi dan ekspor gula mereka.
"Jadi kami mohon pemerintah bersabar dulu untuk tidak segera naikkan harga gula, lihat perkembangan dulu mudah-mudahan trend kenaikan harga gula di pasar internasional segera turun," ujar juru bicara nasional Partai Perindo partai yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu.
Di pihak lain, Yerry juga memahami kesulitan pemerintah dalam mengatur tata niaga gula dalam negeri. Karena berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian tahun 2022, kebutuhan gula dalam negeri mencapai 6,48 juta ton.