JAKARTA – Indeks dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Dolar menguat karena investor tetap berhati-hati menjelang beberapa keputusan kebijakan utama yang akan dirilis minggu ini, dengan Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Januari 2022.
Melansir Antara, Selasa (13/6/2023), indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,09% menjadi 103,6455 pada akhir perdagangan.
Dolar AS memperoleh dukungan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik pada Senin (12/6/2023) pagi meskipun berubah menjadi kerugian pada sore hari.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS dijadwalkan akan merilis survei indeks harga konsumen (IHK) Mei pada Selasa pagi waktu setempat. Jika data IHK lebih kuat dari yang diperkirakan atau bahkan secara tidak terduga lebih tinggi dari pembacaan sebelumnya, kemungkinan akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan berpotensi mengubah lintasan lemah indeks dolar AS.
"Investor telah menantikan jeda Fed dalam siklus kenaikan suku bunga sejak dimulai lebih dari setahun yang lalu. Mereka mencoba untuk keluar sebelum itu," kata Burns McKinney, manajer portofolio NFJ Investment Group di Dallas.