"Artinya, masih ada kelebihan dipa untuk LPG 2023. Ini yang jadi usulan kami untuk prognosa 2023 yang akan kita over 2,7% artinya prognosa 2023 kami bukan 8 juta metrik ton tapi realisasinya akan bergeser ke 8,2 juta metrik ton LPG-nya. Kalau ditanya dipa ada kelebihan Rp32 triliun ini mungkin bisa mengkompensasi yang selisih 2,7 persen over kuota LPG tersebut," tukasnya.
Lebih lanjut Alfian menuturkan, daerah-daerah yang mengalami kelebihan kuota hampir di seluruh marketing operation region (MOR) Pertamina.
"Sumbagut, Sumbagsel, Jawa Bagian Barat, DKI juga Kalimantan, Sulawesi, Jawa Bagian Timur, Jatimbalinus, Kalimantan, Sulawesi, dan totalnya sekitar 2,8%," tutupnya.
(Feby Novalius)