Bahlil menjelaskan, konsumsi minyak Indonesia dalam satu hari mencapai 1,5 juta barel, sedangkan Indonesia hanya mampu memproduksi minyak sebanyak 700 ribu barel per hari yang menyebabkan Indonesia harus impor sebanyak 800 ribu barel per hari untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri.
Tak hanya minyak, harga gandum juga mengalami lonjakan akibat dari perabg antara Ukraina dan Rusia padahal 100% gandum yang ada di Indonesia merupakan hasil dari impor.
"Kita impor 100% enggak ada memang gandum tumbuh di Indonesia," tuturnya.
Bahlil menambahkan, saat ini yang perlua diantisipasi oleh Indonesia adalah potensi ketegangan politik antara Taiwan dan China di Laut China.
"Mudah-mudahan ini tidak terjadi, karena kalau ini terjadi akan berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi nasional kita," ucap Bahlil.
(Taufik Fajar)