Lebih lanjut, Soemarjono mengatakan premi asuransi di Jateng tumbuh 7,11% (yoy) dan klaim tumbuh 5,83%(yoy), sedangkan di DIY tumbuh 4,38% (yoy).
Terkait dengan aset bersih dana pensiun, dia mengatakan untuk wilayah Jateng tercatat tumbuh 7,15% (yoy) dan investasi sebesar 6,6% (yoy), sedangkan di DIY tumbuh 37,44% (yoy) dan investasi tumbuh 32,93% (yoy).
"Jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Jawa Tengah yang sebanyak 118 LKM merupakan terbanyak secara nasional dengan aset mencapai Rp636 miliar dengan porsi 42,01%, sedangkan di DIY terdapat 6 Bank Wakaf Mikro (BWM) dengan total aset 25,52%," katanya.
Sementara di sektor Pasar Modal, kata dia, peningkatan investor Jateng juga cukup tinggi karena mencapai 23,30% (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp7,54 triliun, sedangkan jumlah investor di DIY meningkat 20,81% (yoy) dengan total nilai transaksi Rp1,45 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)