JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/7/2023).
Di mana rupiah turun 38 poin di level Rp15.056 dari penutupan sebelumnya di Rp15.017.
BACA JUGA:
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini sempat dibuka pada level Rp15.063 dengan rentang pergerakan harian Rp15.044 - Rp15.077.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Risalah Fed menunjukkan bahwa hampir semua anggota bank sentral mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, mengutip inflasi membandel dan pasar tenaga kerja yang terlalu panas.
BACA JUGA:
"Risalah meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan dalam pertemuan akhir Juli Fed, sementara juga mendorong investor masuk ke dolar dan keluar dari pasar Asia yang berisiko tinggi," tulis Ibrahim dalam risetnya sore ini.
Data selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa aktivitas bisnis China memburuk selama tiga bulan berturut-turut di bulan Juni, menunjukkan bahwa pemulihan pasca Covid di negara tersebut sebagian besar telah kehabisan tenaga.
"Lebih banyak indikator ekonomi China juga tersedia dalam beberapa hari mendatang, dengan data inflasi utama akan dirilis minggu depan," katanya.
Selain kondisi ekonomi yang lemah, yuan juga dilanda kekhawatiran akan memburuknya hubungan perdagangan antara AS dan China.
Beijing memblokir ekspor bahan pembuat chip utama ke AS.
Dari sentimen domestik, Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023.
S&P sebelumnya merevisi ke atas outlook menjadi stabil dan mempertahankan peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia di level BBB pada 27 April 2022.
Di sisi lain, outlook stabil mencerminkan keyakinan S&P terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan, yang akan mendukung kinerja fiskal dan stabilisasi utang.
Menanggapi keputusan tersebut, Bank Indonesia, menyatakan, afirmasi rating Indonesia menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi.
Serta prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga di tengah peningkatan risiko global berasal dari tensi geopolitik dan perlambatan ekonomi global.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.040 - Rp15.100.
(Zuhirna Wulan Dilla)